Jumat, 30 September 2016

Pantai Sukamade

Kalau Taman NasionalMeru Betiri dikenal sebagai surganya flora dan fauna, barangkali julukan yang tepat untuk Pantai Sukamade adalah surganya penyu bertelur di Banyuwangi. Di sini pengunjung dapat menyaksikan secara langsung penyu bertelur, melihat penangkaran penyu dan mengikuti kegiatan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut.

Pantai Sukamade, Taman Nasional Meru Betiri, Banyuwangi.
Pantai Sukamade
Pantai Sukamade dikenal sebagai satu dari tiga tujuan wisata utama di Banyuwangi, selain Pantai Plengkung dan Gunung Ijen. Ketiga tempat wisata ini menjadi andalan sektor pariwisata Banyuwangi, yang dikenal dengan istilah Triangle Diamonds (segitiga berlian). Karena jika ditarik garis lurus yang menghubungkan lokasi ketiga tempat wisata tersebut, maka akan terbentuk sebuah segitiga.
Triangle diamonds tempat wisata di Banyuwangi.
Triangle diamonds
Pada mulanya pantai ini ditemukan oleh Belanda pada tahun 1927. Sukomade merupakan hutan lindung alam di Jawa Timur yang berhubungan dengan penangkaran penyu.Di sini juga terdapat perkebunan karet, kopi dan coklat yang ditanam di areal seluas 1200 hektar.

Pantai Sukamade yang lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri ini, letaknya searah dengan Pantai Rajekwesi dan Pantai Teluk Hijau. Jika Anda sudah sampai di Teluk Hijau dan memiliki waktu yang cukup, sayang jika tidak sekalian melanjutkan perjalanan ke Pantai Sukamade. Jaraknya hanya sekitar 15KM lagi. Walau jaraknya relatif dekat, tapi membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mencapainya, mengingat medan jalannya berbatu dan harus melewati sungai, sangat menjanjikan petualangan yang menantang adrenalin.


Dari pintu gerbang Taman Nasional Meru Betiri, untuk mencapai Pantai Sukamade bisa ditempuh dengan menggunakan mobil dobel gardan, sepeda motor atau … jalan kaki.
Pantai Sukamade adalah satu dari dua lokasi penyu bertelur di Banyuwangi, selain PantaiNgagelan. Mungkin habitat penyu terbesar di Indonesia terdapat di pantai ini. Selama ribuan tahun, Sukamade adalah tempat bertelur penyu-penyu raksasa dari Samudera Hindia dan Pacific. Hal ini tidak lepas dari letak Sukamade yang terpencil, sehingga penyu-penyu bisa bertelur dengan lebih aman, minim gangguan manusia dan habitatnya pun terjaga.
Pada puncaknya, dalam sehari penyu yang mendarat bisa mencapai 80 ekor, mulai dari petang sampai pagi, namun belakangan jumlahnya terus menurun hingga tinggal belasan ekor saja.Salah satu penyebabnya banyaknya kapal-kapal nelayan yang mencari ikan di sekitar Pantai Sukamade memasang lampu yang sangat banyak di kapalnya membuat lokasi perairan menjadi terang.Akibatnya penyu menjadi takut untuk mendarat karena ia tidak suka cahaya. Karena itu di pantai dilarang menyalakan lampu supaya kondisi pantai tetap gelap gulita untuk membuat kondisi sealami mungkin bagi penyu mendarat.
                                       
Terdapat empat spesies penyu yang bertelur di Pantai Sukamade, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivacea), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae). Dari empat spesies penyu tersebut,Penyu Hijau adalah jenis  yang paling banyak dan mudah ditemukan bertelur di Pantai Sukamade. Menurut laporan penelitian WWW (World Wide Fund for Nature), Penyu Hijau yang paling umum bersarang di Sukamade. Karena itu Pantai Sukamade pantas juga disebut sebagai tempat pendaratan penyu hijau terbaik di Indonesia.
PENYU HIJAU
Sesuai namanya, Penyu Hijau (Chelonia mydas) memang berwarna agak hijau pada bagian tubuh, daging, dan lemaknya. Saat dewasa biasanya berukuran rata-rata 100 cm, bahkan ada yang hingga mencapai 250 cm. Saat masih kecil atau anakan, jenis ini merupakan karnivora, tapi saat dewasa dia juga memakan ganggang dan daun-daun vegetasi mangrove/pantai.
Ciri morfologinya antara lain terdapat sepasang sisik prefrontal pada kepala, tempurung berbentuk hati dengan tepi rata dan berwarna hijau coklat dengan bercak coklat tua sampai hitam. Karapas terdiri dari empat pasang costal, lima vertebral dan 12 pasang marginal yang tidak menutupi satu sama lain. Terdapat sepasang kuku pada flipper/dayung depan, kepalanya kecil dan bundar. Keping perisai punggung tukik penyu hijau berwarna hitam, sedangkan bagian ventral berwarna putih.
Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Penyu Hijau

Penyu Sisik di Pantai Sukamade, Banyuwangi.
Penyu Sisik
Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) disebut juga Penyu Genteng. Penyu Sisik juga dikenal sebagai Hawksbill turtle karena paruhnya tajam dan menyempit/meruncing dengan rahang yang agak besar mirip paruh burung elang. Demikian pula karena memiliki karapas yang bertumpuk atau tumpang tindih (imbricate) seperti sisik ikan, maka dinamai penyu sisik. Ciri-ciri umum adalah warna karapasnya bervariasi kuning, hitam dan coklat bersih, plastron berwarna kekuning-kuningan. Terdapat dua pasang sisik prefrontal. Penyu Sisik selalu memilih kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur. Paruh penyu sisik agak runcing sehingga memungkinkan mampu menjangkau makanan yang berada di celah-celah karang seperti sponge dan anemon. Mereka juga memakan udang dan cumi-cumi.
Penyu Slengkrah di Pantai Sukamade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar